Presiden Turki Tayyip Erdogan mendeklarasikan Hagia Sophia Istanbul sebagai masjid pada hari Jumat (10/7). Hal itu dilakukan setelah pengadilan tinggi memutuskan konversi bangunan kuno itu menjadi museum oleh negarawan pendiri Turki modern, Mustafa Kemal Ataturk, adalah ilegal.
Erdogan mengabaikan peringatan dunia internasional untuk tidak mengubah status monumen berusia hampir 1.500 tahun yang dihormati oleh orang Kristen dan Muslim itu.
Amerika Serikat, Rusia, dan para pemimpin gereja adalah di antara mereka yang menyatakan keprihatinan tentang perubahan status Situs Warisan Dunia UNESCO. Hagia Sophia adalah lokasi penting bagi Kekaisaran Byzantium Kristen dan Kekaisaran Ottoman Muslim dan sekarang menjadi salah satu monumen yang paling banyak dikunjungi di Turki.
BACA JUGA: Pemimpin Gereja Rusia: Seruan Ubah ‘Hagia Sophia’ jadi Masjid, Ancam Peradaban Kristen
Kementerian Kebudayaan Yunani menggambarkan keputusan pengadilan sebagai “provokasi terbuka” bagi dunia. Sementara UNESCO menyesalkan keputusan yang tidak diberitahukan sebelumnya itu.
“Dengan putusan pengadilan ini, dan dengan langkah-langkah yang kami ambil sejalan dengan keputusan itu, Hagia Sophia menjadi masjid lagi, setelah 86 tahun, seperti yang diinginkan Fatih, penakluk Istanbul,” kata Erdogan dalam pidato nasional .
“Seperti semua masjid kami, pintu Hagia Sophia akan terbuka untuk semua, penduduk lokal dan asing, Muslim dan non-Muslim,” kata Erdogan, seperti dikutip Reuters. [voaindonesia.com]
Tutorial Blogger: Apa Itu Safelink Blogger dan Apa Manfaaatnya
Inilah Penyebabnya Kenapa Kita Nggak Gampang Happy
Erdogan Mendeklarasikan Hagia Sophia Istanbul Sebagai Masjid
Menjadi Muslim adalah Pilihan Bukan Turunan atau Paksaan
Pena Telah Diangkat dan Lembaran-lembaran Telah Kering
Kehidupan Suami Istri adalah Kehidupan Dua Sahabat
Jangan Kau Tanya Kapan Menikah, Tanyalah Dengan Siapa Engkau Menikah
Parenting on Waiting: Bagi yang Menanti Sang Buah Hati